Ade menambahkan, dengan gadget maka interaksi interpersonal akan terganti dan membuat anak-anak sulit untuk menjalin relasi dengan teman, orangtua dan saudara.
Dilansir dari Florida Tech, pakar psikologi Jim Taylor menulis di Psychology Today, bahwa paparan teknologi mengubah pola pikir anak. Ia mengatakan, otak anak-anak masih dalam tahap perkembangan, oleh karena itu harusnya anak-anak diajari membaca.
"Saat membaca, otak anak terstimulasi untuk berimajinasi. Selain itu, berpartisipasi dalam aktivitas yang mengasah konsentrasi, fokus anak sehingga otak menjadi terlatih dan berkembang. Dibandingkan anak bermain gadget, hal itu mempersempit kemampuan berimajinasi dan membuat anak susah fokus," kata Jim.
(Martin Bagya Kertiyasa)