Sriwijaya telah digambarkan oleh Dr Kingsley sebagai "dunia air", dengan orang-orang yang tinggal di sungai. Penulis sejarah menuliskan bahwa Sriwijaya memiliki begitu banyak pulau, tidak ada yang tahu di mana batasnya berakhir.
"Lihatlah ukuran pusat ziarah besar Borobudur, yang dibayar dari kubah emas Raja Sriwijaya. Apakah itu mengalami nasib yang sama seperti Pompeii -akibat dari bencana gunung berapi- atau apakah sungai yang mengalami pendangkalan dan sulit diatur menelan seluruh kota?," ucap Kingsley berspekulasi.
Baca juga: Megahnya Wisata Candi Brahu, Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit
Selain penyelaman malam yang dilakukan para nelayan lokal, tak ada penggalian resmi yang membuat banyak pertanyaan tidak terjawab. Demikian lapor Guardian.
Artefak yang ditemukan sejauh ini dijual ke pedagang barang antik sebelum dapat diperiksa dengan baik oleh para ahli atau peneliti. Benda kuno termasuk patung Buddha seukuran aslinya yang berhias permata berharga, dilaporkan hilang dari pasar barang antik internasional.
(Rizka Diputra)