Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tradisi "Lebaran Sapi" di Kaki Gunung Merapi saat Pandemi

Antara , Jurnalis-Kamis, 20 Mei 2021 |16:01 WIB
Tradisi
Mengarak sapi dalam tradisi Syawalan Lebaran Ketupat di Dukuh Mlabong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah (Antara)
A
A
A

Pada acara tradisi konon katanya, Nabi Sulaiman yang mengusai hewan memeriksa ternak milik petani. Setelah itu, dengan perkembangan zaman, tradisi dibudayakan oleh masyarakat lereng Gunung Merapi hingga sekarang bersamaan merayakan Lebaran Ketupat.

Tradisi arak ternak sapi tersebut, kata dia, biasanya digelar warga di Kampung Mlambong, Gedong dan Rejosari. Ada sebanyak 110 kepala keluarga, dan setiap KK memiliki ternak mulai dua ekor hingga 10 ekor, sehingga ada ratusan ekor sapi yang ikut diarak keliling kampung.

Menurut dia, ternak sapi sebelum diarak keliling kampung diberikan makanan ketupat dan kemudian dioleskan atau diberikan minyak wangi sehingga baunya juga harum.Ternak sapi dimanjakan oleh peternaknya karena melalui ternak itu, dapat memberikan kehidupan kesejahteraan bagi keluarga masyarakat setempat.

 ilustrasi

Namun, tradisi Syawalan kali ini, tidak diikuti ratusan ternak seperti gelaran pada tahun-tahun sebelumnya. Warga melaksanakan secara individu rumah atau di lingkungan RT masing-masing .

Jupri (40) salah satu warga Desa Sruni Musuk Boyolali menjelaskan tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat untuk mengarak ternak sapi dan kambing meski ditiadakan seperti tahun sebelum pandemi di desanya, tetapi sebagian peternak tetap dilakukan secara individu dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Jupri mengatakan ternak sapi perah oleh warga Desa Sruni Namun, tradisi Syawalan atau Lebaran ketupat untuk ternak sapi perah yang menjadi sumber penghasilan bagi warga setempat, sehingga pada Syawalan ini, dimanjakan untuk diberikan makanan ketupat kemudian dimandikan dan diarak keliling kampung.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement