MASJID Raya Al-Osmani atau populer dengan Masjid Kuning terletak di Jalan Komodor Laut Yos Sudarso KM 17,5, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara. Sudah berdiri megah sejak 1854 Masehi, masjid ini diklaim sebagai yang tertua di Medan.
Masjid peninggalan Kesultanan Deli yang memiliki ornamen dari 5 kebudayaan ini menggambarkan Islam sebagai agama yang terbuka bagi seluruh umat manusia.
Baca juga: Gedung Bekas Gereja Ini Kini Jadi Masjid Pertama Masyarakat Indonesia di Kanada
Masjid Kuning didirikan tahun 1854 oleh Sultan Osman Perkasa Alam, sultan ketujuh yang memimpin Kesultanan Deli. Masjid ini awalnya hanya berukuran 16 x 16 meter yang keseluruhan bangunannya terbuat dari kayu.
Namun, setelah mangkatnya Sultan Osman Perkasa Alam, masjid raya ini direnovasi menjadi bangunan permanen oleh anak beliau, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam mulai 1870 sampai 1872 Masehi dan kemudian terus dilakukan perbaikan hingga menjadi bangunan seperti sekarang.
Masjid Al-Osmani dulu digunakan sebagai tempat ibadah sultan dan pusat kegiatan keagamaan tidak. Fungsinya masih sama sampai sekarang.
Sementara itu bangunnan era kerajaan sudah rata dengan tanah dan dibangun sekolah yang sekarang bernama Yayasan Pendidikan Islam (Yaspi).
Baca juga: Ada Masjid Unik Berbahan Kaca Menyerupai Kakbah di Medan
Masjid Raya Al-Osmani memiliki perpaduan arsitektur 5 kebudayaan. Mulai dari timur tengah yang terlihat pada kubah persegi delapan, arsitektur india yang tampak pada ukiran tiang, arsitektur China yang terlihat pada setiap pintu masjid, melayu dan juga spanyol yang dilihat dari warna dan desain bangunan.
Terdapat 3 pintu utama berukuran besar di masjid ini. Selain punya perpaduan budaya pada arsitekturnya, di dalam masjid megah ini juga dapat melihat sebuah mimbar antik terbuat dari kayu ukir yang digunakan khatib untuk berkhotbah.