UCAPAN Idul Fitri bahasa Arab sering digunakan umat Islam ketika merayakan hari kemenangan. Ya, ini sebagai wujud kegembiraan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa. Ucapannya pun diberikan kepada banyak orang, termasuk keluarga tercinta hingga rekan-rekan kerja.
Umumnya di Indonesia, masyarakat mengucapkan 'Minal aidin wal Faizin' kemudian dilanjutkan kalimat 'Mohon Maaf Lahir Batin' sebagai tanda bermaaf-maafan saat Idul Fitri atau Lebaran.
Baca juga: Deretan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Penuh Bahagia dan Syukur
Sebagaimana telah MNC Portal rangkum, Sabtu (8/5/2021), tahukah Anda bahwa kalimat tersebut merupakan idiom dari bahasa Arab yang dipopulerkan dalam dakwah di Indonesia.
Kata "min" artinya 'termasuk', "al-aidin" artinya 'orang-orang yang kembali', "wal" artinya 'dan', serta "al-faizin" artinya 'menang'. Jadi bila digabungkan artinya '(manusia yang) termasuk orang-orang yang kembali (fitrah/suci) dan meraih kemenangan'.

Kalimat "Minal aidin wal faizin" ini bermula dari seorang penyair pada masa Al Andalus (Kerajaan Andalusia) bernama Shafiyuddin al Huli. Kala itu ia sedang membawakan syair, mengisahkan para wanita menyambut hari kemenangan (hari raya) pada masanya. (Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182)
Dikutip dari kitab Majmu' Fatawa 24/253, lihat juga Ibnu Qudamah di Al Mughni 3/294, menurut Ibnu Taimiyah berikut ini beberapa ucapan Idul Fitri bahasa Arab.
Baca juga: 10 Ucapan Idul Fitri Bahasa Inggris, Tinggal Copy Paste Aja
1. Semoga Allah menerima amal ibadah
تقبل الله منا ومنكم
Taqabbalallahu minna wa minkum
Artinya: "Semoga Allah menerima amal kami dan kalian."
2. Semoga Allah menyempurnakan amalan
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ, وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك
Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik
Artinya: "Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu."
Sementara itu dilansir dari laman Al Manhaj, secara harfiah kata 'Id' adalah sesuatu yang kembali dan berulang-ulang. Di mana Allah Subhanahu wa ta'ala telah memberikan kesempatan waktu yang berulang, seperti bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, berpuasa, sholat, zakat, serta kenikmatan lainnya.
Baca juga: 10 Ucapan Hari Raya Idul Fitri Bahasa Jawa, Bisa Jadi Inspirasi Anda
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam datang ke Madinah, dan penduduk Madinah mempunyai dua hari raya. Pada masa jahiliyyah, mereka bermain pada dua hari raya tersebut. Beliau bersabda, 'Aku datang dan kalian mempunyai dua hari yang kalian bermain pada masa jahiliyah. Kemudian Allah mengganti dengan yang lebih baik dari keduanya (yaitu) hari Nahr dan hari Fitri." (Dr Abdullah Ath Thayyar, Ahkam Al ‘Idain Wa ‘Asyri Dzil Hijjah, halaman 9)
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)