Tidak kurang dari 50 liter beras setiap harinya dimasak menjadi bubur sabilal. Kondisi pandemi covid-19 membuat permintaan pihak Masjid Raya Sabilal Muhtadin berkurang dari yang biasa 1.000 porsi kini hanya 750 porsi saja.
Untuk mematenkan nama bubur sabilal, pihak pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin memberikan piagam kepada pengolahnya.
Ini supaya rasa bubur sabilal yang dibuat secara turun-menurun itu tidak mengalami perubahan. Lalu untuk menjaga ciri khas dan tradisi, bubur sabilal hanya dibuat saat bulan Ramadhan.

(Hantoro)