4. Pesawat Jarang Tersambar Petir
Dalam satu tahun, kejadian pesawat komersial tersambar petir setidaknya terjadi satu kali. Meskipun begitu, hal ini tidak terlalu berbahaya. Bagian logam dan sistem perlindungan terhadap petir pada badan pesawat mencegah terjadinya penumpukan listrik.
Jadi di kebanyakan kasus, bagian pesawat yang tersambar petir hanya menyisakan bekas hangus di permukaannya saja.
5. Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
Warna putih memantulkan sinar matahari lebih baik dibandingkan warna lainnya. Warna putih juga memudahkan teknisi untuk menemukan retakan, penyok, atau kerusakan fisik lain yang dialami permukaan badan pesawat agar bisa segera diperbaiki.
Selain itu, cat tambahan membuat pesawat 545 kilogram lebih berat. Hal ini tentu berpengaruh pada bahan bakar yang dibutuhkan pesawat untuk terbang. Dengan menggunakan cat, pesawat akan lebih berat dan bahan bakar yang digunakan akan lebih banyak.
Mau tak mau perusahaan maskapai harus mengeluarkan biaya lagi untuk bahan bakar tersebut.
6. Jendela Pesawat Tidak Bersudut
Sebenarnya, pesawat komersial pertama memiliki jendela berbentuk persegi. Namun kini, pesawat yang sering ditemukan selalunya berjendela bulat atau oval, bukan persegi atau bentuk lain yang mempunyai sisi-sisi runcing.
Hal ini dikarenakan perubahan tekanan pada kabin mulai dari pesawat lepas landas hingga mendarat, membuat jendela bersudut lebih mudah pecah. Sementara itu, jendela tanpa sudut lebih kuat terhadap tekanan.
(Salman Mardira)