Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya dari Sabang hingga Merauke, budaya leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kekayaan tersebut, bersama dengan keindahan alam Indonesia terus diupayakan oleh BINUS Northumbria School of Design (BNSD) untuk terus mendukung dan mempromosikan ke kancah internasional.
Pada 2020 lalu, empat mahasiswa dan alumni program Fashion Management, Cynthia Halim, Nabila Kaulika, Nadira Alisha Suarga, dan Arintha Vysistha, memamerkan merek fesyen mereka, HANYUTAN dan AKSU, di Paris Fashion Week 2020.
Paris Fashion Week merupakan ajang fashion internasional yang memiliki tujuan untuk menunjukkan kepada dunia dan industri mode apa yang sedang musim dan apa yang pasti keluar. Diadakan setiap tahun, Paris Fashion Week dibagi menjadi tiga kategori: fashion pria, haute couture, dan prêt-à-porter.
Keempat mahasiswa dan lulusan BNSD mempresentasikan brand mereka dalam ajang yang diselenggarakan oleh Fashion Division dan disponsori oleh Saint Hars tersebut pada Sabtu, 3 Oktober tahun lalu di Château de Bourron, Perancis. Di sini, mereka memamerkan koleksi ready-to-wear kontemporer yang terinspirasi dari budaya Lasem, Minangkabau, dan Bali.
HANYUTAN, karya Cynthia Halim dan Nabila Kaulika, merupakan brand yang terinspirasi dari ego manusia yang mampu menciptakan benturan antarbudaya. HANYUTAN berasal dari kata 'hanyut'. Kata itu sendiri memiliki beberapa arti, salah satunya adalah 'terbawa oleh arus'. Aliran ego manusia terkadang begitu kuat sehingga mampu menciptakan gelombang kebencian yang menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya.