Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tur Virtual Kini Bukan Sekadar Tren, tapi Jadi Kebutuhan

Antara , Jurnalis-Rabu, 10 Maret 2021 |14:30 WIB
Tur Virtual Kini Bukan Sekadar Tren, tapi Jadi Kebutuhan
Candi Borobudur (Foto: Blamethemonkey)
A
A
A

Perihal teknis jadi faktor penting dalam sebuah tur virtual. Tujuan yang menarik tanpa dibarengi dengan video dengan gambar kurang jelas akibat koneksi internet yang tidak bagus akan mengurangi kepuasan peserta. Oleh karena itu, kualitas gambar yang disuguhkan bakal mempengaruhi minat peserta.

"Kualitas gambar akan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan orang dari destinasi yang saat itu menjadi objek," kata Alex, berdasarkan pengalamannya mengikuti wisata-wisata virtual selama pandemi.

Kekurangan itu dapat ditutupi dengan narasi yang mencuri hati peserta, atau metode lain agar wisatawan daring bisa tetap dimanjakan dengan pemandangan indah dari gawai yang mereka pegang.

Reza mengatakan, masalah internet memang betul-betul krusial dalam menyelenggarakan tur virtual. Para pemandu menyampaikan informasi kepada pelancong daring dengan bermacam metode, disesuaikan dengan kondisi. Dalam kondisi ideal, pemandu betul-betul mengajak peserta ikut menelusuri lokasi secara langsung.

Namun jika koneksi internet tidak bagus di daerah tersebut, pemandu bisa membuat video perjalanan yang sudah direkam sebelumnya. Baru kemudian videonya ditayangkan ketika tur dimulai.

"Di beberapa tempat, paling sering di Toraja, internet susah banget. Kalau ada yang minta (tur) Toraja, pemandu diminta ambil video dulu, nanti dia tinggal jawab pertanyaan setelah itu," jelas Reza.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement