Disebutkan lebih lanjut, variabel yang dipertimbangkan dalam studi tersebut adalah kualitas aliran udara, jenis aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan, serta takaran partikel aerosol yang dihirup orang di dalam ruangan.
Baca juga: China Klaim Berhasil Entaskan Kemiskinan, Wujudkan "Mukjizat Manusia"
"Yang jelas dari studi ini adalah situasi di mana banyak orang berkumpul di dalam ruangan yang terbatas. Di sana kita tidak bisa mendapatkan ventilasi yang memadai. Ini akan selalu jadi situasi yang tak menguntungkan," ujar Martin Kriegel, pemimpin studi terbaru tersebut.
Studi ini juga menyebutkan bahwa aktivitas seperti berbelanja makanan, ke restoran dan makan di dalam ruangan, atau olahraga di gym itu memiliki risiko penularan covid-19 dua kali lipat daripada mengunjungi museum.
(Hantoro)