MENIKAH mungkin menjadi tujuan akhir Anda ketika menjalin asmara, tapi bukan berarti segalanya selesai begitu saja. Pernikahan membuka babak baru dalam hidup Anda bersama pasangan.
Mungkin bagi beberapa orang, pernikahan tampak seperti momen paling sempurna dan ajaib. Sampai akhirnya kebahagiaan itu pudar karena Anda tinggal bersama dan mendapat pelajaran realistis dalam kehidupan perkawinan Anda.
Melansir Times of India, ada beberapa harapan yang salah soal pernikahan, yang mungkin Anda alami setelah memasuki kehidupan perkawinan.
Pernikahan Tak Selalu Menyenangkan
Di awal pernikahan, kadar cinta dalam diri pasangan sangat tinggi, di mana setiap momen itu menjadi asyik dan mendebarkan. Tapi seiring berjalannya waktu, permasalahan dalam rumah tangga pun mulai muncul dan mengurangi gairah tersebut.
Pernikahan bukanlah 50-50!
Tidak peduli seberapa besar Anda berdua setuju untuk berada di level yang sama, Anda harus menerima kenyataan bahwa satu orang dalam hubungan selalu berusaha lebih keras daripada yang lain. Kebahagiaan sejati terletak ketika dua pasangan belajar untuk mengisi perbedaan satu sama lain.
Katakanlah, Anda adalah sosok romantis tetapi mudah putus asa, sementara pasangan Anda tidak suka bersikap romantis, mereka mengisi kekosongan dengan bersikap lebih realistis dan logis daripada Anda.
Percakapan sulit tentang uang
Banyak pasangan yang percaya bahwa membicarakan uang dan aspek keuangan itu mudah. Sebaliknya, ternyata tidak. Uang, posisi, dan kekuasaan, itu dapat menyebabkan perselisihan besar di antara pasangan.
Pasangan merasa canggung dan sulit untuk berbicara tentang stabilitas keuangan, dan banyak yang akhirnya tidak memberikan pendapat jujur mereka tentang anggaran, tabungan, pengeluaran, dll. Hal ini juga menyebabkan banyak miskomunikasi.