Pihaknya bertekad mempertahankan suguhan nasi sodu di Pondok Dapur Sodu miliknya yang menjadi kearifan lokal bernilai tinggi warga Situbondo.
"Kami bersama keluarga mempertahankan nasi sodu sebagai destinasi wisata kuliner Kabupaten Situbondo dengan konsep makan nasi sodu. Bayar seikhlasnya di Pondok Dapur Sodu. Namun di masa pandemi saat ini omzet penjualan kami menurun drastis. Tadinya bisa 10 kilogram beras sehari, saat ini hanya 3 kilogram beras sehari," ungkap Agus.
Baca juga: Penderita Vertigo, Ini 6 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari
Sementara itu penikmat nasi sodu Sarwo Edi mengatakan rasa nasi sodu ini memang cukup khas dan gurih. Wangi dari daun pisang yang dijadikan lipatan pembungkus nasi juga memberikan aroma khas tersendiri.
"Rasanya itu khas gurih pedas, belum lagi bau dari daun pisangnya yang khas. Ini memang kuliner tradisional khas Situbondo," tukasnya.

(Hantoro)