Penyakit kusta membuat sebagian masyarakat merasa takut tertular. Bahkan ada mitos, bahwa penyakit kusta ini akibat kena guna-guna. Benarkah?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi menuturkan, bahwa hal itu benar. Kusta timbul akibat mycobacterium leprae atau kuman kusta.

"Tentu saja tidak benar," kata dr. Nadia dalam live Instagram @kemenkes_ri bertajuk Cari Tahu Tentang Penyakit Kusta kemarin.
Ia mengatakan, seseorang terkena kusta biasanya karena tertular melalui droplet oleh orang di sekitarnya yang menderita penyakit kusta. Selain itu sistem imunitasnya juga sedang rendah.
Namun sejatinya, penularan kusta membutuhkan waktu yang lama. Tak seperti Covid-19, meski sama menular melalui droplet, virus corona lebih cepat reaksi tularnya.
Lebih lanjut, kata dr. Nadia, ketika seseorang mati rasa (meski terluka), mudah kesemutan hingga fungsi otot melemah, maka segera periksakan diri ke dokter. Jangan sampai mengira bahwa itu terkena guna-guna.
"Kusta bisa menyerang siapa saja," pungkasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)