ANAK gatal-gatal ketika pindah ke tempat baru ternyata cukup banyak terjadi. Apalagi jika keadaan lokasi yang baru saja ditempati sangat berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, ada kalanya tubuh anak yang biasa hidup di kawasan berudara bersih langsung bereaksi saat berada di tempat yang udaranya kurang baik.
Terkait hal ini, dokter spesialis kulit dan kelamin Raendi Rayendra mengatakan hal itu bisa terjadi karena tubuh sedang mengenali alergen atau benda asing yang akhirnya memicu reaksi alergi.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Alergi pada Bayi Sekaligus Mencegahnya
"Misalkan kita berbicara tentang debu, tadinya di suatu negara bersih, datang ke Indonesia terpapar debu, terhirup. Kemudian tubuh mengenali alergen atau debu tersebut sebagai benda asing. Akhirnya tubuh mengeluarkan suatu reaksi yaitu alergi, hipersensitivitas," papar dr Raendi, seperti dikutip dari Antara, Senin (1/2/2021).

Ia melanjutkan, di negara empat musim biasanya alergi yang berhubungan dengan debu makin banyak terjadi ketika musim gugur tiba. Lalu bagaimana dengan anak yang biasa hidup di lingkungan dengan polusi udara tinggi?
Baca juga: CDC Sebut Jarang Terjadi Reaksi Alergi Parah Akibat Vaksin Covid-19
Dia mengatakan, bisa saja kekebalannya meningkat sehingga bebas dari alergi debu ketika pindah ke tempat yang jauh lebih bersih. Meski demikian, alergi tetap mungkin terjadi akibat pemicu yang berbeda, contohnya cuaca.
"Cuaca dingin bisa menyebabkan alergi. Jadi tidak hanya debu, tapi cuaca, suhu juga dapat menyebabkan alergi," terangnya.