Tren pendidikan secara online
Menurut Zubin, tren teknologi pendidikan tidak dimulai sejak pandemi Covid-19 menyerang dunia. Tren ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu akibat kebutuhan masyarakat yang sangat besar dalam dunia kerja. Lebih lanjut, ia menyebut bahwa teknologi pendidikan ini telah berkembang di setiap market.
“India, China, Australia, dan Jepang menjadi negara yang memiliki pertumbuhan online yang baik. Indonesia juga bisa maju sebab memiliki perkembangan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara. Selain itu terdapat bonus demografi dan peranan sejumlah stakeholder serta pemerintah,” lanjutnya.
Tantangan terberat
Meski memiliki potensi yang sangat besar, namun Indonesia juga dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat dan harus diperbaiki. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki kualitas internet yang lambat dan terbilang masih buruk dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Tentunya hal ini akan menjadi masalah yang besar dalam proses teknologi pendidikan.
Zubin mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya menyebut sebesar 97,5 persen sekolah beralih ke metode pembelajaran secara online selama pandemi Covid-19. Tentunya aktivitas penggunaan internet yang semakin padat akan mengganggu bandwith (jaringan) yang berpengaruh pada kualitas internet saat ini.
"Jadi ini yang membuat masalah dalam teknologi pendidikan. Tapi kami yakin pemerintah bisa terus berkembang dan menyesuaikan diri untuk memperbaiki kualitas," katanya
"Kami sudah merancang teknologi yang bisa mengakomodir jaringan internet yang lemah. Jadi harapannya tidak akan menjadi masalah yang signifikan,” tambah dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)