Tradisi Mayunan dipercaya sebagai tradisi yang sangat sakral, karena, tradisi ini dilaksanakan 10 tahun sekali saat Rahina Buda Kliwon Pahang Nemu Sasih Kapat atau dalam kalender Bali diartikan sebagai bulan keempat. Dalam ritual ini ada yang dinamai dengan ayunan sakral yang terbuat dari bahan kayu campaka yang disebut dengan Ayunan Jantra.
Uniknya, tidak semua anak boleh menaiki Ayunan Jantra ini. Anak-anak yang boleh naik ke atas ayunan harus melalui proses nyanjan yang ditandai dengan kerauhan atau kesurupan saat warga sedang melakukan persembahyangan Karya Pujawali di Pura Kawitan Undagi Beratan.
Semua keunikan tradisi masyarakat ini bisa kita saksikan saat kita berada di Jatiluwih dan sekitarnya di Kabupaten Tabanan. Tentu, akan menjadi pengalaman tak terlupakan, berlibur di alam terbuka sambil memetik pelajaran berharga dari sebuah tradisi.
CM
(Yaomi Suhayatmi)