Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mau Liburan ke Hawaii di Masa Covid-19? Begini Protokol Kesehatannya

Jaya Wanda Puspa Bekti , Jurnalis-Senin, 30 November 2020 |21:35 WIB
Mau Liburan ke Hawaii di Masa Covid-19? Begini Protokol Kesehatannya
Laguna Air Asin di Hawaii (Telegraph)
A
A
A

SIAPAPUN yang ingin berlibur dan pergi ke Hawaii, ada baiknya untuk mempersiapkan diri dari segala aturan yang ditetapkan negara bagian Amerika Serikat tersebut, termasuk protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Saat ini, bagi siapapun yang hendak berlibur ke Hawaii dan tidak ingin menjalani karantina, mereka harus melakukan tes Covid-19 pra-perjalanan 72 jam sebelum keberangakatan.

Baca juga: Hotel Angker Bidikan Traveler Ini Bikin Heboh Netizen di Taiwan 

Surat keterangan negatif nantinya akan diunggah ke sistem "perjalanan aman", sitem akan memberikan kode QR yang nantinya harus ditunjukan kepada petugas bandara.

Namun hasil tes harus dikeluarkan oleh lembaga kesehatan resmi seperti FDA dan juga memiliki sertifikat resmi Laboratorium CLIA. Program pengujian ini membantu membuka kembali Hawaii untuk pariwisata pada 15 Oktober 2020.

Mereka yang tiba di Hawaii namun tidak mengikuti tes pra-perjalanan harus mengkarantina diri selama 14 hari atau hingga mereka bisa memberikan bukti negatif Virus Corona, semua akomodasi selama karantina ditanggung pribadi.

Hawaii adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang memiliki prosedur masuk paling ketat.

Peraturan lain mengharuskan anak berusia 5 tahun mengenakan masker saat berada di kawasan publik, dalam ruangan dan di dalam kendaraan. Namun ada beberapa pengecualian, seperti saat makan dan minum atau bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Seseorang yang melanggar akan mendapatkan hukuman hingga satu tahun penjara atau denda $5.000 atau sekitar Rp70juta.

Baca juga: Arab Saudi Peringkat 6 Negara Teraman untuk Dikunjungi Selama Covid-19

Hawaii melakukan penyesuaian sementara laju infeksi Virus Corona yang meningkat pesat di Amerika Serikat. Sejak program ini dijalankan, Sistem pelacakan negara telah mengidentifikasi 44 orang yang menunggu hasil tes mereka keluar pada akhirnya terbukti positif terjangkit Virus Corona.

Gubernur David Ige dalam Konferensi Pers 19 November 2020 mengatakan,"Ini bukan jumlah yang besar, tetapi cukup untuk mengubah kebijakan, kami ingin menutup kesenjangan untuk memastikan keselamatan semua orang," kata David Ige dikutip dari Travel Weekly, Senin (30/11/2020).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement