5. Menunggu jeda
Cobalah untuk tidak menginterupsi, ini merupakan hadiah luar biasa saat disediakan jeda yang cukup untuk mengeluarkan semuanya. Saat dia mulai tenang dan tampak telah melepaskan semua beban dirinya, itulah saat yang tepat untuk Anda berbicara.
6. Mengakui dan berempati
Mendengarkan dengan baik bukan berarti diam menutup mulut seutuhnya. Saat ada kesempatan untuk berbicara, ulangi secara singkat kepada si pembicara apa yang Anda dengar darinya.
Refleksikan apa yang mereka alami dengan diri Anda. Nada emosional dari apa yang Anda katakan harus responsif daripada reaktif. Dengan begitu dia akan merasa didengarkan.
7. Jangan memberikan nasihat tanpa diminta
Kebanyakan orang mungkin menganggap dirinya orang baik dengan ide-ide brilian yang bisa diberikan kepada si pembicara. Namun, mereka tidak sadar bahwa memberikan nasihat sebelum dia mengutarakan perasaannya itu tidak akan berguna.
(Dyah Ratna Meta Novia)