Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Pariwisata Sedunia, Inilah 4 Desa Wisata Paling Asri di Indonesia

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Senin, 28 September 2020 |17:32 WIB
Hari Pariwisata Sedunia, Inilah 4 Desa Wisata Paling Asri di Indonesia
Desa Penglipuran Bali. (Foto: Baliislandsurfing)
A
A
A

SETIAP 27 September ditetapkan sebagai Hari Pariwisata Sedunia. Tahun ini, perayaan tersebut mengangkat tema "Pariwisata dan Pembangunan Pedesaan".

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, tema tersebut sebetulnya sejalan dengan misi pariwisata Indonesia. Bahkan berkunjung ke desa juga bisa turut menjaga lingkungan.

"Ini sejalan dengan upaya untuk membangun kembali wisata Indonesia dengan aman, adil, dengan cara ramah lingkungan," tulis Wishnutama di akun Instagram pribadinya.

"Semoga semangat optimisme dan bahu membahu melewati masa pandemi terus menyala, agar pariwisata kita segera #BangkitUntukIndonesiaMaju. Happy World Tourism Day! Tourism and Rural Development", tambahnya.

Nah, mumpung masih dalam suasana peringatan Hari Pariwisata Sedunia, berikut Okezone rangkumkan 5 Desa Wisata di Indonesia yang paling diburu wisatawan domestik maupun mancanegara.

Desa Sasak Sade, Lombok

 desa sade

Desa Sade merupakan sebuah desa yang masih menjadi pemukiman orang Suku Sasak yang pertama kali menduduki pulau Lombok ratusan tahun lamanya. Hingga kini mereka hidup tenteram dan damai Desa Sade.

Jika Anda ke sini, sekejap mata akan dimanjakan dengan pemandangan cantik dari rumah-rumah di Desa Sade. Atap indah bercampur dengan bambu menjadi ciri khas rumah di desa tersebut.

Baca Juga: Berwisata di Chinatown Singapura, Ini 5 Hal Bisa Anda Dilakukan

Ada tiga jenis rumah yang digunakan sebagai pemukiman Suku Sasak di Desa Sade. Mulai dari rumah Bale Tani, Bale Bonter, dan Bale Kodong. Bila tertarik mengulik keunikan Desa Sade, lokasinya berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Desa Kete Kesu, Toraja

Kete Kesu adalah sebuah desa wisata yang dikenal karena adat dan kehidupan tradisional masyarakatnya. Di tempat ini, Anda dapat menjumpai deretan rumah Tongkonan yang dihiasi dengan berbagai ukiran tradisional khas Toraja.

Pada bagian depan rumah, terdapat patung kepala kerbau yang memiliki 3 warna yakni, putih, hitam, dan belang atau biasa disebut bule. Beberapa tongkonan juga terdapat tambahan kepala ayam atau naga, yang menandakan bahwa pemilik rumah tersebut dituakan di tempat itu.

Setelah puas melihat Tongkonan, Anda bisa langsung mengunjungi kuburan batu yang terletak di belakang rumah tersebut. Di sini, terdapat pemakaman adat yang sebagian besar jenazahnya terlihat jelas di atas maupun bagian bawah tebing.

Selain itu, ada pula gua-gua kecil yang berisikan peti mati tradisional (erong) yang menyerupai perahu, namun ada pula yang berbentuk kerbau dan babi dengan pahatan atau ukiran yang menghiasi. Uniknya, kuburan batu ini diperkirakan berusia 500 tahun lebih. Untuk mengunjungi objek wisata ini, Anda hanya perlu menempuh jarak 4 km dari kota Rantepao.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement