Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Kerajinan Khas Indonesia, Inspiratif untuk Kreasi di Rumah Selama PSBB

Mustafidhotul Ummah , Jurnalis-Jum'at, 18 September 2020 |16:06 WIB
6 Kerajinan Khas Indonesia, Inspiratif untuk Kreasi di Rumah Selama PSBB
Anyaman bambu, salah satu kerajinan tangan khas Indonesia (Foto: Instagram/@anyamanbambu_sp)
A
A
A

INDONESIA terkenal dengan berbagai macam kerajinan tangan yang kaya unsur estetika dan keunikannya. Bagi Anda yang hobi prakarya, banyak sekali kerajinan tangan khas Indonesia yang bisa dipelajari terutama saat masa PSBB total yang berlaku di Jakarta saat ini.

Tak butuh waktu sampai berbulan-bulan untuk menyelesaikan karya tangan ini dan bahannya pun bisa Anda temukan di toko-toko online.

Melansir dari laman Indonesia Travel, berikut 6 rekomendasi kerajinan tangan asli Indonesia yang bisa Anda kreasikan di rumah:

Jumputan

Nama 'jumputan' berasal dari bahasa Jawa yang artinya mengangkat dengan ujung jari. Teknik jumputan sangat populer di berbagai daerah di Indonesia seperti Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa, dan Bali. Berbeda dengan batik, proses pembuatan kain jumputan terbilang mudah karena tidak melibatkan canting dan lilin.

Anda dapat membuat ulang jenis kerajinan ini dengan menggunakan bahan sederhana seperti kain putih dan bahan pewarna makanan. Untuk bereksperimen dengan warna, Anda juga bisa menggunakan pewarna alami seperti bubuk kunyit yang menghasilkan corak kuning, Cukup rebus bubuk kunyit dalam air dan siapkan kain katun putih.

Jumputan

Gunakan tali plastik atau karet gelang untuk mengikat simpul di mana pun Anda suka pada kain. Kemudian rendam kain tersebut ke dalam air kunyit selama kurang lebih satu jam. Periksa dan pastikan semua bagian yang ingin diberi warna kuning terendam. Angkat dan bilas dengan air dingin untuk membersihkan sisa kunyit, lalu lepaskan kainnya. Gantung dan biarkan mengering sebelum kain jumputan Anda siap digunakan!

Batik

Kain khas Indonesia yaitu batik merupakan kain yang dilukis menggunakan canting dan lilin cair sehingga membentuk lukisan bernilai seni tinggi di atas kain. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai 'Karya Warisan Lisan dan Tak Benda Manusia' karena keunikan teknik pengembangan motif dan budaya yang berkaitan dengan batik.

Baca juga: 5 Wisata Danau Bernuansa Alam nan Sejuk di Jakarta

Batik berasal dari bahasa Jawa amba dan tik yang berarti menulis dengan titik. Sesuai dengan namanya, batik dibuat dengan menggambar titik-titik dan garis-garis penahan dengan alat corot yang disebut “canting”, atau dengan mencetak penahan dengan cap tembaga yang disebut 'topi'.

Awalnya, batik dibuat di atas bahan katun putih yang disebut mori. Saat ini batik juga dibuat dari bahan lain seperti sutra, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat canting untuk motif halus atau kuas untuk motif besar agar cairan lilin meresap ke dalam serat.

Batik Pekalongan

Kain yang sudah diwarnai dengan wax kemudian diwarnai dengan warna yang diinginkan. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Ada berbagai macam jenis batik yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti Megamendung, Parang Rusak, Sogan, Gentongan, dan Kawung. Motif yang beragam biasanya bergantung pada karakteristik atau kepercayaan masing-masing daerah.

Batik semakin banyak digunakan sebagai pakaian formal dan juga diaplikasikan pada berbagai dekorasi rumah, seperti sofa, furnitur kayu, karpet, bantal, dan lain sebagainya. Anda dapat membuat ulang motif batik di atas kertas atau pad gambar digital dan menggunakan cetakan untuk membuat barang dagangan.

Baca juga: 5 Bekal Makanan Simpel untuk Mendaki Gunung

Wayang

Wayang adalah pertunjukan wayang kulit asli Indonesia yang berkembang pesat di Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di daerah lain seperti Sumatra dan Semenanjung Malaya yang memiliki beberapa tradisi pewayangan yang dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Hindu. Ada banyak jenis wayang di Indonesia yaitu wayang Kulit (wayang yang terbuat dari kulit), wayang wong (diperankan oleh aktor, bukan wayang).

Kemudian ada wayang gedog (mirip dengan wayang wong, namun para pelakunya memakai topeng), wayang golek (wayang yang terbuat dari kayu dengan tampilan 3D), wayang klitik (wayang kecil yang terbuat dari kayu tipis), dan wayang beber (dilakukan dengan menggunakan lukisan gulungan).

Wayang Kulit

(Foto: Okezone.com)

Di Desa Pentingsari Yogyakarta, Anda bahkan bisa belajar membuat wayang suket dari rumput. Anda juga dapat mengikuti virtual tour Museum Wayang di Jakarta melalui situs Google Arts & Culture dan menemukan lebih dari 4.000 jenis wayang di sana.

Pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia. Anda dapat membuat ulang kerajinan yang terinspirasi dari wayang menggunakan selembar kertas tebal dan alat pewarna.

Caranya, potong kertas menjadi ukuran 5x20 cm, kemudian sobek perlahan tepinya secara manual. Gambarlah sosok wayang dan warnai dengan cat air. Buat lubang di atasnya, tambahkan tali, dan penanda wayang Anda sudah siap. Menginspirasi teman Anda untuk membuatnya juga!

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement