Demensia atau lebih dikenal dengan kepikunan merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit malah bisa semakin bertambah parah jika seseorang tidak bisa mengontrolnya dengan baik.
Penyakit ini paling sering menyerang penduduk negara berkembang. Saat ini diprediksi 62 persen penduduk negara berkembang yang mengalami alzheimer dan diprediksi meningkat menjadi 75 persen pada 2050.
Meski tidak bisa disembuhkan, namun penderita demensia atau kepikunan bisa diterapi. Ketua Studi Neurobehavior PERDOSSI, dr. Astuti, Sp.S(K), mengatakan terapi bagi para penderita demensia dapat mengurangi tingkat keparahan pada pasien.
“Penundaan dalam mendiagnosa penyakit alzheimer atau demensia atau menunda pengobatan akan memberikan efek merugikan jangka panjang bagi pasien. Terapi sedini mungkin dapat memberikan manfaat yang lebih besar,” terang dr. Astuti, dalam Digital Media Briefing ‘Pikun Bukan Hal Normal, Kenali Gejala dan Segera Obati’, Senin (14/9/2020).
Baca Juga : Kenali 8 Faktor Risiko Alzheimer, Penyakit yang Merusak Otak