Direktur Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, menyambut baik penetapan Kaldera Toba sebagai salah satu Global Geopark UNESCO. Seperti diketahui, penetapan tersebut dilakukan oleh Dewan Eksklusif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa 2 Juli 2020 lalu.
Arie mengatakan, dalam 5 tahun terakhir, Danau Toba memang terus berbenah diri dengan membangun aksesbilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata. Pada fase kedua ini, pihaknya sepakat untuk fokus membenahi kualitas produk, amenitas, atraksi, akomodasi, serta produk-produk UMKM.
"UNESCO Global Park itu kan suatu branding, jadi kita sudah sejajar dengan geopark-geopark lain di dunia. Ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan potensi wisata yang kita miliki," kata Arie dalam webinar bertajuk 'Membangun 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang Berkualitas' bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (7/8/2020).
Lebih lanjut Arie menjelaskan, ada tiga elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam peningkatan kualitas berbasis geopark. Ketiga elemen itu antara lain, semangat konservasi, edukasi, community development.
"Itu sesuai dengan visi dan misi UNESCO, maka sekarang fokusnya adalah bagaimana 3 elemen ini bisa dikembangkan, sehingga diharapkan ujungnya membawa dampak perekonomian di tengah masyarakat lokal," tuturnya.
Terkait pengembangan destinasi atau dalam hal ini geosite yang ada di Kaldera Toba, Arie mengatakan bahwa BOP Danau Toba telah menyiapkan blueprint dan program-program khusus yang menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat setempat.