5 Tips Bikin Anak Betah di Rumah Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Ini membuat anak-anak dan remaja harus tetap menjalankan program belajar dari rumah.
Sedangkan terus-menerus berada di rumah tentu membuat mereka merasa bosan. Terlebih jika orangtua sering bertengkar karena masalah ekonomi di depan anak. Secara tidak langsung mereka akan menjadi tidak nyaman saat berada di rumah.
Untuk itu, Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak dari UNICEF Ali Aulia Ramly memberikan tips kepada para orangtua untuk membuat anak-anak dan remaja mereka merasa nyaman ketika berada di rumah.
1. Bersikap dan berperilaku positif
Jika Anda memiliki masalah ekonomi, usahakan untuk tidak membahasnya di depan anak. Karena mereka juga akan ikut berpikir dan terbebani. Usahakan agar para orangtua bisa bersikap positif agar anak-anak juga dapat berperilaku demikian.
2. Sisihkan waktu untuk memberikan perhatian penuh
Menyisihkan waktu untuk memberikan perhatian penuh bagi anak seperti sesi one-on-one ini baik untuk dilakukan. "Orangtua bisa menanyakan hal-hal yang ingin dibahas pada anak agar mereka bisa mengeluarkan pendapatnya," ujar Ali.
3. Tetap tenang dan kelola stres
Buat anak tetap tenang dan bisa mengontrol stresnya. Berikan mereka waktu untuk menjalani hobinya. Ajarkan juga metode pernafasan atau menghitung untuk meredakan stres. Sebab stres yang berkepanjangan tentu tidak baik.
4. Bimbing anak berinteraksi lewat gadget
Orangtua juga bisa membimbing anak untuk melakukan video call lewat gadget dengan teman-temannya. Walaupun tidak bisa bertatap muka secara langsung, setidaknya ada interaksi sosial yang dilakukan oleh anak Anda agar senang dan gembira.
Baca juga: 3 Fakta soal Cucu Keempat Jokowi, Apa Saja?
5. Terbuka dan jujur
Jika anak-anak menanyakan hal-hal yang terkait dengan Covid-19, orangtua diharapkan untuk bisa terbuka dan jujur. Jelaskan kepada anak-anak mengenai bahaya Covid-19 terhadap dirinya, keluarga, dan orang tersayang. Jangan berbohong kepada anak, lalu beri penjelasan kepada anak untuk tidak mendengar kabar bohong atau hoax.
(Dyah Ratna Meta Novia)
