Dalam kesempatan yang sama, Penulis Agus Noor, menambahkan sesungguhnya kekuatan utama esai terletak pada personalisasi gagasan dan pemikiran. Esai memiliki kekuatan untuk mempesona, mempersuasi atau mengajak para pembaca dengan gagasan serta gaya penulisannya. “Sehingga kita benar-benar mendengar renungan intim atau gagasan personal dari penulis,” ujar Agus.
Kegiatan Menulis Kreatif dari Rumah ini merupakan momentum yang tepat. “Karena kita bisa membayangkan apa yang sedang dialami oleh masyarakat Indonesia di masa pandemi ini. Bagaimana perasaannya, kemarahannya, kesunyiannya, dan segala problematika kemanusiaannya. Hal ini dapat terlihat dari karya tulisnya. Sehingga bisa menjadi refleksi historis dan sosiologis seseorang,” kata Agus.

Kemampuan menulis akan tumbuh seiring waktu jika membiasakan diri untuk berlatih menulis setiap hari. Mulai dari hal-hal kecil seperti menulis jurnal keseharian, menceritakan sejarah hidup, suasana yang ingin disampaikan. Apa saja bisa diolah ke dalam tulisan sehingga nantinya akan menciptakan sebuah gaya atau ciri khas tersendiri. Untuk membangun hal tersebut dibutuhkan konsistensi, disiplin, dan proses yang panjang.
Banyak membaca juga dapat meningkatkan kemampuan menulis. Karena membaca dan menulis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan untuk menciptakan sebuah karya tulis.
Agus Noor juga mengatakan ide itu tidak ditemukan, tapi diciptakan. “Kalau ide itu ditemukan artinya orang tersebut malas, karena dia menunggu. Ide dapat diciptakan dari mana saja, bisa dari obrolan dengan teman, atau berita. Kunci untuk menangkap sebuah ide ialah meningkatkan sensibilitas atau kepekaan kita terhadap lingkungan. Kesabaran menikmati proses kata Agus, merupakan kunci untuk menciptakan sebuah karya tulis yang baik," pungkasnya.
(Helmi Ade Saputra)