Menurutnya, dibukanya sejumlah tempat wisata di Kota Cirebon tentunya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, untuk mencegah terjadinya penularan virus corona. Para wisatawan yang datang ke tempat-tempat wisata di Kota Cirebon, harus mematuhi protokol kesehatan tersebut. Seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Sudah beberapa hari yang lalu sudah dibuka. Tapi kunjungannya belum banyak. Mungkin pelan-pelan masyarakat tahu kalau tempat wisata sudah dibuka," ujar Eti.
Dia menilai, menurunnya jumlah wisatawan ke Kota Cirebon akan berdampak juga terhadap sektor lainnya. Utamanya untuk sektor perhotelan. Eti memastikan, secara bertahap pihaknya bakal mengatasi hal tersebut.
"Pariwisata ini imbasnya kemana-mana. Ke perhotelan dan lainnya. Walau hotel sudah dibuka, belum kembali normal. Okupansi hotel dari 60-70 persen menurun drop sampai 10 persen," pungkasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)