Saat ditanya apakah Kementerian Luar Negeri Taiwan memiliki kewenangan untuk mengganti desain paspor, Chung mengatakan, "Seharusnya bisa".
Dia kemudian memberikan beberapa contoh desain paspor dari sejumlah negara. Chung menjelaskan bahwa negara-negara seperti Jerman dan Swiss, hanya menggunakan Bahasa Inggris untuk kata 'Passport'.
"Secara keseluruhan, dari 156 negara yang tidak menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau first language, 71 di antaranya tidak menampilkan kata berbahasa Inggris di sampul paspor mereka," ungkap Chung seperti dikutip Okezone dari TaipeiTimes, Rabu (22/4/2020).
Namun, untuk mengubah desain paspor harus melalui konsensus publik. Sedangkan saat ini, pemerintah Taiwan masih memiliki stok 600.000 paspor baru yang tersisa dari tahun lalu. Penumpukan stok tersebut disebabkan oleh banyaknya warga yang membatalkan rencana traveling mereka akibat pandemi COVID-19.
(Helmi Ade Saputra)