Aditya menambahkan, proses pendistribusian dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya setiap provinsi mengirimkan penghubung atau perwakilan dari wilayah masing-masing ke Jakarta. Mereka kemudian akan dibantu menggunakan alat angkut yang telah disiapkan TNI di Jakarta atau berasal dari daerahnya.
Setelah terdistribusi dengan baik, alat pelindung diri akan diserahkan kepada gugus tugas di setiap wilayah. Mereka lah yang nantinya diberi wewenang untuk mendistribusikan lebih lanjut, kepada rumah sakit dan faskes yang membutuhkan.
"Tentunya mereka yang lebih mengerti, bagaimana atau di mana wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan. Gugus tugas daerah akan memprioritaskan dengan sangat hati-hati," ungkapnya.
Dari proses pendistribusian tersebut, Kolonel Aditya Nindra Pasha, mengatakan saat ini hanya tersisa 19 ribu cadangan alat pelindung diri yang dipegang Pemerintah Pusat.
"Cadangan stok di pusat ada 19 ribu APD," tandasnya.
(Dewi Kurniasari)