Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Merasa Sakit, Pasien Positif Sering Hanya Alami Gejala Ringan

Pradita Ananda , Jurnalis-Kamis, 26 Maret 2020 |16:53 WIB
Tak Merasa Sakit, Pasien Positif Sering Hanya Alami Gejala Ringan
Jubir Pemerintah dalam Penanganan Covid-19 (Foto : BNPB Indonesia/Youtube)
A
A
A

Batuk kering, disertai demam tinggi, terkadang juga dengan flu, lalu akhirnya menjadi sesak nafas adalah sederet gejala yang disebutkan sebagai gejala terinfeksi virus corona COVID-19.

Namun seiring dengan perkembangan virus corona jenis baru ini sendiri, semakin waktu ditemukan di lapangan bahwa orang yang positif terinfeksi tidak melulu harus jatuh sakit atau mengalami salah satu gejala tersebut terlebih dahulu.

Seperti diungkapkan oleh Jubir Pemerintah untuk Penangangan COVID-19, dr.Achmad Yurianto, dari data para pasien positif COVID-19 sekarang banyak ditemukan yang hanya mengalami gejala ringan bahkan tidak bergejala sama sekali.

“Gambaran org sakit tidak melulu tampak seperti orang sakit. Banyak kasus positif, di beberapa data yang kita dapatkan justru kasus positif pada orang yang ringan gejalanya. Bahkan tak bergejala sama sekali, sehingga yang bersangkutan seolah-olah merasa tidak sakit,” ungkap dr. Achmad Yurianto, dalam konferensi pers “Update COVID-19”, di Gedung BNPB Indonesia, Kamis (26/3/2020).

Jubir Pemerintah dalam Penanganan Covid-19

Melihat dari data kasus yang terjadi di lapangan, bahwa banyak pasien yang sebetulnya sudah positif terinfeksi tapi tidak jatuh sakit atau merasakan gejala apapun. Inilah mengapa pentingnya untuk selalu menerapkan konsep jaga jarak secara fisik, dalam interaksi komunikasi dengan siapapun. Termasuk anggota keluarga yang berada di dalam satu rumah.

“Bukan cuma di luar, tapi juga di dalam rumah. Ini penyakit menular, dari yang sakit ke yang sehat melalui percikan ludah. Misalnya enggak kena percikan langsung, tapi kena di benda sekitarnya. Tidak sadar kesentuh sama tangan, tanpa cuci tangan lalu langsung makan, pegang hidung dan mata. Maka penularannya sangat mungkin terjadi,” tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement