“Kan ada pihak sekolah yang nantinya berhubungan dengan wali. Kita bekerjasama dalam lingkungan ini ring satunya siapa. Dia ke sekolah bersama neneknya yaa berarti ring satunya sekolah dengan neneknya. Intinya lingkungan di sekitar anak ini harus peduli tentang perilaku sehari-hari,” sambungnya.
Lebih lanjut, Felisitas mengatakan tetangga juga bisa mengambil peranan dalam memberikan perhatian dan kontrol kepada sang anak.
“Tapi kalau sekarang tetangga kan agak pr ya, lingkungannya eksklusif dan individual. Kita komentar tentang anak orang belum tentu diterima. Tapi kita pedulinya dulu deh, peduli sama mau tau ini levelnya normal atau diluar batas wajar,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)