Tahukah Anda bahwa selain sebagai silent killer karena gejalanya sering tidak disadari, penyakit hipertensi juga tidak bisa disembuhkan? Hipertensi memang masuk dalam kategori penyakit uncureable atau tidak bisa disembuhkan, tapi hanya bisa dikontrol.
Untuk mengontrol tekanan darahnya, para penderita hipertensi harus mengonsumsi obat secara rutin. Artinya, obat hipertensi tidak boleh berhenti dikonsumsi.
Selamanya mengonsumsi obat hipertensi, muncul kekhawatiran bagaimana jika terjadi resistensi pada tubuh. Resistensi adalah kondisi tubuh menjadi kebal terhadap obat karena mengonsumsinya terus-menerus dalam jangka waktu panjang, setidaknya kombinasi dua jenis obat hipertensi.
Namun, Profesor Shin Jinho dari Department of Internal Medicine, Hanyang University Seoul Hospital, Seoul, Korea mengingatkan, meskipun seandainya terjadi resistensi pasien hipertensi tidak diperbolehkan untuk berhenti mengonsumsi obat.

“Tubuh bereaksi terhadap obat untuk menurunkan tekanan darah. Tapi kalau resisten, tidak bisa stop penggunaan obatnya. Harus konsentrasi pada perbaikan lifestyle (gaya hidup-red), stres dan aktivitasnya,” ungkap Professor Shin Jinho saat teleconference di kawasan Menteng, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Senada dengan Profesor Shin Jinho, Dr. Erwinanto, SpJP(K), juga menerangkan bahwa konsumsi obat pada pasien hipertensi itu tidak boleh diberhentikan. Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya resistensi itu terjadi pada pasien-pasien kelompok tertentu. Bukan merata pada semua kategori pasien.