Misalnya dalam adat Sunda, ada sejumlah prosesi dalam pernikahan khusus yang sarat akan makna. Sebut saja Ngebakan atau Siraman, Nincak Endog atau menginjak telur, Ngeyeuk Sereuh (permintaan restu masing-masing mempelai kepada pihak orang tua), dan lain sebagainya.
Rangkaian prosesi pernikahan adat Sunda pada masa kini lebih dikemas secara modern tanpa menghilangkan nuansa sakral. Perubahan atau sentuhan modern tersebut dapat terlihat dari pilihan dekorasi, busana, sentuhan makeup hingga aksesori pengantin.
Meski ada modifikasi dalam banyak hal, tapi norma dan adatnya tetap dihadirkan dan diyakini sebagai momen sakral maka hal itu yang mendorong Milenial memilih konsep pernikahan tradisional.
“Hal ini sejalan dengan komitmen untuk turut melestarikan kekayaan budaya bangsa sekaligus mempromosikan dan mengajak generasi muda agar mencintai budaya daerah serta bangga memilih adat tradisional sebagai konsep pernikahannya.” ujar Arief.
(Helmi Ade Saputra)