Lantas, apakah jika ada pertikaian di grup tersebut akan lebih baik jika kita memilih 'left group', karena merasa grup tersebut malah memberi dampak tidak baik.
Iva pun menegaskan, hubungan di media sosial dengan dunia nyata itu berbeda dan jangan pernah samakan keduanya. Ketika kita keluar dari grup WhatsApp keluarga, bukan berarti kita tidak mau lagi ada dalam keluarga itu.

"Ya, bisa saja itu cara untuk mendapatkan ketenangan. Sebab, perlu dicatat juga bahwa kesehatan mental itu penting," ungkap Iva.
Iva menambahkan, keluarga yang produktif itu adalah keluarga yang tidak menciptakan 'drama kehidupan' di dalam keluarga. Terlebih, drama tersebut tercipta dari masalah sepele. "Duduk bersama dan membahas apa yang kurang cocok di antara keluarga akan membuat keluarga malah lebih kompak," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)