Masa pertumbuhan adalah waktu yang paling berisiko bagi sang buah hati. Anak berusia 1-4 tahun atau biasa disebut toddler (balita) sangat rentan terhadap penyakit yang berasal dari lingkungan luar rumah. Kondisi ini semakin parah ketika sang anak telah memasuki masa prasekolah, oleh sebab itu peran serta orangtua sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah ini.
Dokter Ahli Gizi, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc menjelaskan toddler atau balita memiliki risiko yang tinggi terhadap infeksi. Jika dibiarkan infeksi tersebut akan menyebar dan menganggu tumbuh kembang sang anak dan berpengaruh kepada tingkat nafsu makan yang berujung pada kurangnya cukup nutrisi bagi tubuh.
“Lingkungan di luar rumah banyak jajanan yang tak menguntungkan bagi anak, salah satunya adalah kuman penyakit. Yang paling sering adalah ISPA dan diare. Infeksi juga akan menyebabkan daya tahan tubuh anak menjadi lemah,” terang dokter Saptawati, saat diwawancarai Okezone dalam acara Fondasi Penting Masa Toddler dan Pra Sekolah di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Selain infeksi yang kerap menyerang balita, dr. Saptawati mengatakan faktor nutrisi juga kerap menjadi tantangan pada zaman sekarang. Salah satu masalah yang kerap dialami balita adalah kurangnya vitamin D dalam tubuh. Padahal asupan vitamin D yang dibutuhkan tulang dapat diperoleh secara gratis dan mudah.