Menurut Prof. Wren teknologi vaksin juga telah meningkat secara signifikan sejak wabah SARS melanda. Vaksin tradisional bekerja dengan mengembangkan versi virus yang dilemahkan dan terlihat cukup mirip sehingga sistem kekebalan tubuh akan mengenali versi nyata di masa depan. Tetapi upaya terbaru untuk membuat vaksin virus korona akan menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda.
“Mereka semua teknologi baru dan memiliki banyak janji untuk dapat melakukan sesuatu dengan cepat,” tutur CEO Cepi, Richard Hatchett.

Saat ini salah satu tim sedang mengerjakan apa yang disebut dengan vaksin DNA. Tujuannya adalah untuk menemukan bentangan DNA spesifik yang mengode resepter pada permukaan virus yang memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk menargetkannya. Secara teori DNA ini disuntikkan ke seseorang dan harus masuk ke dalam selnya.
DNA ini akan mulai menghasilkan protein yang terlihat persis seperti reseptor pada pemukaan virus. Reseptor yang mengambang kecil ini kemudian akan memicu sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan penyakit apa pun.