Kebaya jadi salah satu pakaian Nasional yang dicintai kaum hawa. Sampai-sampai kebaya dipakai oleh para pencintanya saat jalan-jalan ke Bangkok.
Dengan wajah semringah, Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) datangi gedung Bangkok Art Culture Center (BACC). Bukan sekedar pakai kebaya, tetapi mereka menari di hadapan ratusan orang yang berlalu lalang di pusat kota Bangkok tersebut.
Sekira 25 perempuan berkebaya menari Geyol Dhenok dan Wulan Merindukan Cinday. Mereka pun mendapatkan sambutan luar biasa dari para pejalan kaki yang melintas.
Banyak orang yang berhenti untuk memotret, merekam atau sekedar menyaksikan gerakan para penari. Bahkan tak sedikit pejalan kaki ikut menari di barisan, walau gerakannya tidak seragam.
Ketua PBI Yogyakarta Tinuk Suhartini mengatakan, para perempuan harus bangga dengan budaya Indonesia. Baik itu saat memakai kebaya atau menari.
"Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama untuk datang ke negara lain sambil pakai kebaya. Sungguh membuat kami merasa bahwa budaya kita, baik tarian maupun busana nya, sungguh luar biasa,” kata Tinuk.
Perwakilan PBI Dwiyanti Listyorini menambahkan, saat menari di ruang publik Bangkok, mengurus perizinannya tidak sulit. Karena kegiatan ini sekaligus memperkenalkan kebaya kepada dunia lewat tarian dan bermain alat musik angklung.
“Tujuan kami ke Bangkok memang menunjukkan pada dunia, bahwa perempuan Indonesia punya busana warisan leluhur yang bernama kebaya. Mudah-mudahan misi ini membawa hasil yang positif dalam memperkenalkan kebaya ke dunia,” ujar Yanti.
Buktinya dengan memakai kebaya dan menari di Bangkok, banyak penduduk dunia yang antusias. Janet, seorang warga Jerman menuturkan, dirinya suka sekali menari dan pernah datang ke Indonesia. Dia pun tak segan ikut menari, yang membuat suasananya tambah meriah.
“Saya pernah ke Indonesia dan berkali-kali melihat tarian disana. Saya selalu tertarik untuk ikut serta, tapi baru kali ini memberanikan diri bergabung untuk ikut menari,” kata Janet.
(Dewi Kurniasari)