“Di tingkat yang paling dasar, pengertian mudahnya ialah orang lain akan lebih bahagia berada di dekat Anda jika Anda memiliki quick nunchi. Sementara itu dari sudut pandang Machiavellian, orang-orang seperti ini bisa bernegosiasi lebih baik dengan tidak banyak bicara, mendengarkan dengan cermat, dan mengumpulkan informasi dari orang lain sebelum berbicara,” ujar Euny, seperti dikutip Theguardian, Rabu (13/11/2019).
Dalam bukunya tersebut, Euny juga menyatakan bahwa nunchi tidak hanya membantu individu tetapi juga jadi faktor mengapa Korea bisa mengalami perkembangan cepat Korea dari salah satu negara termiskin di dunia berubah menjadi negara berpenghasilan tinggi, dan juga memiliki akar budaya kuat dalam beberapa generasi.
“Mengembangkan konsep nunchi, berarti menggunakan data untuk keuntungan diri sendiri untuk menciptakan kenyamanan bagi diri Anda dan orang lain di sekitar kita,” pungkas Euny. (dno)
(Dinno Baskoro)