Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luka Dibiarkan Terbuka Bisa Percepat Kesembuhan, Mitos atau Fakta?

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Minggu, 13 Oktober 2019 |07:31 WIB
Luka Dibiarkan Terbuka Bisa Percepat Kesembuhan, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

"Prinsipnya, luka itu harus dibersihkan, idealnya dengan antiseptik. Untuk luka bakar memang treatment-nya berbeda. Harus dibersihkan dengan air mengalir selama 15-20 menit untuk membuang panasnya. Sehingga dampak dari panas itu bisa diminimalisir dan efeknya tidak kemana-kemana. Dan ingat, setelah itu harus ditutup," tegasnya.

Lalu bagaimana dengan kebiasaan memberi ludah pada bagian tubuh yang terluka? Kebiasaan ini, menurut Dr. Adi, terbentuk karena manusia sering memperhatikan tingkah laku binatang dan tanpa disadari menirunya.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa air liur memiliki komponen anti bakteri. Itu sebabnya, ketika seseorang mengalami sariawan, mereka disarankan untuk mengonsumsi air putih yang banyak, agar produksi air liurnya meningkat.

"Kelemahan Indonesia itu masih menyepelekan luka. Negara kita bahkan tidak memiliki wound center sama sekali. Padahal ada banyak kasus-kasus luka akut yang berubah menjadi kronis karena ketidaktahuan masyarakat dalam menanggapinya," kata Dr. Adi.

Di dunia medis sendiri kini sudah terjadi kemajuan yang cukup pesat. Dalam 5 tahun terakhir, terjadi sebuah pergeseran tren, di mana produk-produk atau salep jenis povidone iodine tidak lagi digunakan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement