“Antara 45- 50 persen orang yang bekerja di bidang kesehatan serta polisi dan militer melaporkan kurang tidur. Begitu juga dengan 41 persen orang yang bekerja di bidang transportasi, pemindahan material, dan pekerjaan produksi. Kami melihat kondisi ini dikarenakan orang bekerja lebih lama dan ada akses yang lebih besar terhadap penggunaan teknologi serta perangkat elektronik,” jelas Dr. Jagdish.
Penggunaan alat elektronik yang berlebihan membuat seseorang cenderung terjaga di malam hari. Mereka sering menghabiskan waktu menggunakan gadget untuk tetap mendapatkan informasi terkini di media sosial. Padahal layar gadget memancarkan cahaya biru yang mengacaukan pola tidur karena otak lebih sulit dimatikan.
Idealnya, 2 jam sebelum tidur orang sudah tidak lagi memegang gadgetnya. Untuk mengontrol hal ini, bisa dipasang alarm untuk mengingatkan sudah waktunya tidak lagi bermain gadget sebelum tidur. Setelah meletakkan gadget, naiklah ke tempat tidur yang nyaman dengan suasana ruangan yang gelap dan sunyi. Cara ini dapat membantu untuk mendapatkan tidur yang nyenyak dan cukup. Hendaknya kehadiran teknologi memang membawa kebaikan bagi diri sendiri, bukannya malah merugikan.
(Dinno Baskoro)