Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPJS Kesehatan Defisit, Pengusaha Alat Kesehatan Masih Tunggu Bayaran

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2019 |18:54 WIB
BPJS Kesehatan Defisit, Pengusaha Alat Kesehatan Masih Tunggu Bayaran
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kisruh defisitnya anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan memang telah berembus kencang sejak beberapa waktu belakangan. Tentunya, kondisi ini sangat berdampak pada para pengusaha dan perusahaan alat-alat kesehatan yang tergabung dalam Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab).

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, SH. Menurutnya dengan semakin meningkatnya peserta Jaminan Kesehatan Negara (JKN) yang ditargetkan mencapai 254 juta, maka harus diimbangi dengan kesediaan alat kesehatan yang berkualitas untuk mendukung seluruh rakyat Indonesia. Namun, defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan inilah yang menjadi tantangan terbesar para pengusaha alat kesehatan dengan beberapa rumah sakit yang terintegrasi dengan fasilitas JKN.

Rumah sakit

Kemacetan ekonomi dari BPJS membuat rumah sakit tidak mampu memesan berbagai alat penunjang kesehatan.

“Dengan kondisi defisit BPJS Kesehatan, membuat mereka sulit membayar tagihan kepada rumah sakit. Semakin didiamkan nantinya akan berdampak pada para pengusaha alat kesehatan. Meski demikian, pengusaha alat kesehatan berbaik hati dengan menunggu pembayaran rumah sakit dari iuran BPJS,” tegas Timboel, dalam acara Gakeslab, Kamis (29/08/2019).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement