Usai insiden tersebut, kontributor nahas itu pun kembali membayangkan bagaimana seekor kecoa utuh bisa masuk ke dalam mi yang dipesannya. Ia pun mempertanyakan seberapa banyak bakteri yang masuk ke dalam makanan tersebut dengan adanya serangga yang menjijikkan itu.
“Mengetahui bagian dari prosedur standar untuk bak chor mee adalah mengaduk jamur, daging cincang dan mi bersama-sama, saya bertanya-tanya berapa banyak bakteri yang dimiliki oleh kecoa? Berapa lama kecoa itu berada di dalam panci dan seperti apa bakteri yang saya makan?” sambungnya.

Lebih lanjut ia pun tidak menyalahkan para pegawai yang bertugas di warung. Pasalnya, ia yakin bahwa kecoa tersebut tidak sengaja menenggelamkan dirinya ke dalam panci jamur. Hal ini semakin terbukti lantaran Fei Siong dan warung mi bakso ikan lainnya menaruh sepanci jamur di atas slow cooker untuk bakor mereka.
"Kami, sebagai konsumen, tidak akan tahu apa lagi yang ada di panci jamur. Jika panci tertutup dengan baik dan benar, 'benda' lain tidak akan memiliki kesempatan untuk masuk ke panci. Namun, cara ini kadang-kadang diabaikan demi kenyamanan. Saya sungguh berharap kejadian ini berfungsi sebagai pengingat bagi semua konsumen dan pemilik kios bakso ikan,” tutupnya.
(Helmi Ade Saputra)