Selain serambi penyiksaan, di sekitar sumur juga ada bangunan yang digunakan PKI kala itu sebagai dapur umum dan pos komando. Bangunan tua itu berdiri hanya dengan tembok yang terbuat dari anyaman bambu. Barang - barang yang ada pada bangunan tersebut konon masih asli milik warga di jaman itu.
Meski kejadian PKI sudah berlalu telah lama, namun Monumen ini masih menyisakan cerita - cerita misteri. Baik yang di rasakan para pekerja, atau warga sekitar. Lokasi Lubang Buaya yang sangat dekat dengan pemukiman, konon membuat banyak warga merasakanya. Menurut pengakuan Sarmili, warga sekaligus tukang sapu di monumen ini, warga sekitar sudah tidak heran dengan hal - hal seperti itu karena sudah sering merasakannya.
"Kalau warga sih sudah enggak heran sama kejadian - kejadian seperti itu, karena memang sering, suara hentakan kaki orang baris - berbaris, mirip TNI upacara, rapih suaranya" Pungkas Sarmili
(Dinno Baskoro)