KAWASAN Monas penuh dengan pengunjung yang ingin berwisata ria, ada sekumpulan perempuan cantik berkebaya. Lenggak-lenggoknya di jalanan area Monas sangat memikat perhatian, sampai banyak yang mengajak foto-foto.
Mereka adalah perempuan yang mencintai budaya Indonesia, khususnya busana Nasional kebaya. Setiap Selasa, Komunitas Perempuan Berkebaya ini sengaja berkumpul di ruang publik, demi mengajak perempuan di Indonesia mau pakai kebaya.
Lewat gerakan #Selasaberkebaya, Rahmi Hidayati mengajak sesama perempuan dari berbagai kalangan mau pakai kebaya di ruang publik. Bukan tanpa maksud, pakaian kebaya ini harus dikenalkan ke pelosok Tanah Air sampai ke ujung dunia.
"Kita maunya kebaya dikenal orang seluruh dunia. Kalau orang lihat sari, berati ciri khas orang dari India. Nah, kimono itu yang pakai orang Jepang. Kalau kebaya ya jelas punya Indonesia dan tempat ikoniknya di Monas, makanya kita kumpul di sini," ungkap Rahmi saat berbincang dengan Okezone di Monas.
Setiap Selasa, Rahmi dan kawan-kawannya mulai menyusuri ruang publik di ibu kota agar perempuan kenal lebih dekat dengan kebaya. Sebabnya, pakaian Nasional yang dipakai banyak kalangan itu sering dianggap ribet atau cocoknya dipakai ketika acara formal, maka kini harus diubah mindset.
Menurut Rahmi, selasa berkebaya sebenarnya bisa dipakai dalam acara apapun atau berbagai aktivitas, sama seperti busana kasual. Hanya saja pemilihan model, bahan, serta padu-padannya harus disesuaikan.
Karenanya, dia ingin mengajak perempuan lewat gerakan #Selasaberkebaya untuk memakai busana tersebut. Alasan memilih hari Selasa bahkan dianggap bagus dan mudah diingat banyak orang.
Ke depan, Rahmi berharap agar semua perempuan di Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke pakai kebaya di hari Selasa. Sama halnya dengan hari Jumat pakai batik, yang sudah diterapkan oleh banyak kalangan masyarakat Indonesia.
"Ke depan kita serius, hari Selasa bakal kita ajak perempuan pakai kebaya di kantor Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia sampai DPR. Karena prosesnya lama jadi pilih di tempat yang simpel seperti ini," tutur Rahmi.
Terlebih, kebaya merupakan busana Nasional Indonesia yang harus dilestarikan. Setiap daerah punya ciri khas masing-masing, sehingga budaya ini harus dipertahankan.
(Martin Bagya Kertiyasa)