Tak bisa dimungkiri masyarakat terkadang memiliki pandangan negatif terhadap perempuan yang belum menikah di usia matang. Istilah ‘perawan tua’ seringkali disematkan pada perempuan yang masih betah melajang. Hal itu tentunya dapat membuat telinga menjadi panas dan sakit hati.
Jika Anda seorang perempuan dan sedang berada dalam situasi belum menikah, maka Anda tidak perlu merasa minder atau kurang percaya diri. Sebab penelitian terbaru mengatakan Anda bisa jadi adalah orang paling bahagia di dunia. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pakar kebahagiaan terkemuka, Paul Dolan.
Profesor ilmu perilaku di London School of Economics itu melakukan penelitian kecil terhadap sejumlah perempuan. Paul menemukan perempuan yang belum menikah dan tidak memiliki anak cenderung hidup lebih lama dan lebih sehat dibandingkan perempuan yang menikah dan memiliki anak.

Hal tersebut diungkapkannya dalam sebuah festival beberapa waktu lalu. Selain itu, dirinya juga mengatakan jika simbol keberhasilan tradisional yaitu menikah dan punya anak tidak selalu berkorelasi dengan tingkat kebahagiaan seorang perempuan.
"Perempuan yang masuk kategori tersebut mengambil risiko lebih sedikit, menghasilkan lebih banyak uang di tempat kerja, dan hidup sedikit lebih lama. Perempuan yang menikah memang lebih bahagia daripada subkelompok populasi lainnya, tetapi hanya ketika pasangan mereka ada di kamar. Jika pasangannya tidak ada mereka merasa sedih,” ujar Paul seperti yang Okezone kutip dari Independent, Selasa (28/5/2019).
Dalam buku terbarunya, Happy Ever After, Paul memang membandingkan tingkat kesenangan dan ketidakbahagiaan pada perempuan yang belum menikah, menikah, bercerai, berpisah, dan menjanda. Dari penelitiannya ditemukan perempuan yang belum menikah melaporkan tingkat kesengsaraan yang lebih rendah. Selain itu, dirinya menemukan penelitian lain yang membahas tentang masalah finansial dan kesehatan. Mereka yang menikah mengambil risiko dan mencari bantuan medis untuk tingkat pendapatan dan dukungan emosional.
Terlepas dari keuntungan yang didapat oleh perempuan belum menikah, Paul mengatakan pandangan di masyarakat tentang pernikahan dapat membuat perempuan lajang merasa tidak bahagia. Hal ini dikarenakan di masyarakat muncul stigma jika pernikahan dan anak-anak adalah lambang kesuksesan bagi perempuan.