Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Napak Tilas Pendiri Wardah, Wanita Pertama yang Dapat Gelar Doktor Kehormatan

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Kamis, 25 April 2019 |10:22 WIB
Napak Tilas Pendiri Wardah, Wanita Pertama yang Dapat Gelar Doktor Kehormatan
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PEREMPUAN memiliki peran penting dalam berbagai sektor pembangunan bangsa mulai dari ekonomi, pendidikan, lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh Nurhayati Subakat, selaku Founder & CEO PT Paragon Techonology and Innovation. Berkat kerja keras dan inovasi yang terus dia lakukan, Wardah yang merupakan salah satu produk kosmetik hasil kreasinya, kini telah diakui di kancah internasional.

Kontribusi Nurhayati dalam memajukan industri kosmetik Tanah Air pun mendapat apresiasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Tepat pada 5 April 2019 lalu, Nurhayati menjadi wanita pertama yang menerima gelar kehormatan Honoris Causa dari ITB.

Tapi, di balik kesuksesannya tersebut, perjalanan karir Nurhayati ternyata tidak semulus yang banyak orang bayangkan.

Baca Juga: Intip Gaya Hot Mom Jennifer Bachdim Pakai Bikini di Kolam Renang

Dalam acara bertajuk “Inspirasi Perempuan Untuk Indonesia” dia sempat menceritakan secara gamblang serangkaian pengalaman pahit maupun manis yang pernah dialaminya.

Nurhayati lahir pada tahun 1950 di sebuah kota kecil, Padang Panjang, Sumatera Barat, sebagai anak ke-4 dari 8 bersaudara.

Sejak masih kanak-kanak, kedua orangtuanya telah mengajarkan konsep IMTAQ (iman dan taqwa) serta IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang dulu ditekankan oleh mantan Presiden RI, B.J. Habibie pada tahun 90-an. Nurhayati juga mengaku sangat terinspirasi oleh sosok almarhum ayahnya yang berprofesi sebagai seorang guru dan pengusaha.

“Almarhum bapak saya adalah seorang guru dan pengusaha yang selalu kagum pada orang terpelajar. Beliau tak pernah henti menyemangati anaknya untuk terus belajar. Jiwa sosial bapak yang selalu berusaha membantu lingkungan dan masyarakat di sekitar sangat menginspirasi saya dan menjadi pegangan hidup saya” ungkap Nurhayati Subakat.

Didikan tersebut dia terapkan kepada ketiga buah hatinya. Kedua putra Nurhayati pun berhasil menempuh pendidikan di ITB dan putri semata wayangnya berhasil menjadi dokter spesialis kulit di UI.

Sosok yang juga luar biasa dalam hidup Nurhayati adalah sang ibunda tercinta. Sebagai orang tua tunggal dengan delapan anak, dia memiliki semangat luar biasa dalam membantu Nurhayati dalam mengejar cita-cita.

“Alhamdulillah ibu terus mendorong kami, kakak beradik agar bisa menjalani kuliah dan menemani kami hingga kami lulus dari ITB,” kenang Nurhayati.

Baca Juga: Viral Foto Bayi Mirip Prabowo di Medsos, Netizen: Semoga Jadi Presiden

Sebagai lulusan terbaik ITB, Nurhayati mendapat kehormatan diliput oleh surat kabar setempat, ternyata tidak membuat dirinya langsung mendapat pekerjaan. Kendati demikian, Nurhayati tidak pernah patah semangat dan berhenti berusaha.

Hingga pada suatu waktu dia bekerja di sebuah perusahaan kosmetik multinasional. Di perusahaan inilah, dia mendapat kesempatan untuk mempelajari bidang quality control dan research & development.

“Saya berhasil mendapatkan posisi karir yang baik di bidang kosmetik dalam waktu yang relatif singkat, dan rasa cinta saya pada bidang ini semakin terpupuk," katanya.

"Saya masih sering mendapat pertanyaan mengapa seorang sarjana Farmasi memutuskan untuk terjun di bidang kosmetik. Saya melihat industri ini sebetulnya masih dalam satu ruang lingkup dengan industri farmasi, namun masih jarang disentuh oleh apoteker,” terangnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement