Berhubung topping -nya banyak, satu porsi bubur ase dijamin bisa langsung membuat perut kenyang. Bubur ase cocok dinikmati kapan saja. Namun, menurut Siska, permintaan akan bubur ini biasanya meningkat pada bulan Ramadan.
“Nggak tahu kenapa bubur ase laku keras kalau pas bulan puasa. Mungkin karena bubur ini ada asinannya, kan segar tuh. Cocok menjadi menu berbuka,” ujar Siska.
Siska menambahkan, beberapa waktu lalu, warung Bubur Ase Bu Neh sempat vakum berjualan lantaran Bu Neh dan sang suami sakit dan anak-anaknya harus lebih fokus mengurusi mereka.
Alhasil, operasional warung jadi terbengkalai se hingga berimbas pada minimnya pemasukan. Itu sebabnya, keluarga Siska sempat mengalami fase di mana mereka hanya bisa berjualan bubur ketika ada pesanan.
Baca Juga : Para Perempuan Tangguh dalam Alquran, Tak Semua Berhati Mulia
Beruntung, makin ke sini warung Bubur Ase Bu Neh bisa kembali berkembang. Apa lagi setelah salah satu produsen kecap memberi mereka tambahan modal demi keberlangsungan usaha ini. Siska jadi kian bersemangat untuk mengembangkan wa rung yang diwariskan oleh orang tuanya.
Walau hingga kini warung tersebut masih mengambil tempat berjualan di teras rumah Bu Neh yang berada di gang sempit. Tertarik mencoba bubur ase besutan Bu Neh? Siapkan kocek Rp15.000 untuk mendapatkan satu porsi bubur legendaris ini.
(Muhammad Saifullah )