Selanjutnya, warga mengambil batu yang dibakar hingga berwarna merah. Batu diturunkan di atas daun pisang sampai merata, hingga seluruh makanan yang dibungkus daun pisang itu matang.
"Alasanya bisa daun pisang atau daun keladi. Biarkan selama satu jam, kalau lebih dari itu akan hangus," ujar Ana kepada Okezone saat menceritakan proses pembuatan barapen.
Satu jam adalah waktu yang tepat untuk memasak berbagai macam makanan, baik daging, ikan, sayur, maupun umbi-umbian. Agar dagingnya lebih nikmat disantap, biasanya daging akan dilumuri atau ditaburi dengan bumbu rempah.
Tradisi barapen biasanya dilakukan pada acara-acara besar seperti pernikahan. Esensi dari tradisi ini adalah kebersamaan, yakni menikmati makanan bersama-sama yang dihasilkan dari perkebunan masyarakat. Tradisi barapen juga dilakukan untuk menyambut sanak saudara yang pulang ke kampung halaman setelah pergi beberapa waktu untuk merantau.
(Utami Evi Riyani)