SEBAGAI salah satu pulau di Indonesia, Kalimantan memang memiliki wilayah yang begitu luas. Namun sayangnya, tidak bisa disangkal sektor pariwisata di pulau yang berbatasan dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam ini masih belum hadir secara optimal.
Padahal sebagai pulau terbesar nomor tiga di dunia, Kalimantan merupakan tempat menyatunya kekayaan keanekaragaman hayati dan budaya. Pulau Borneo diketahui mempunyai sekitar enam persen keanekaragaman hayati dunia di area hutan tropis.
Belum lagi spesies flora dan faunanya yang mencapai ribuan variasi, termasuk bunga raflesia dan beberapa fauna endemik. Sebut saja mulai dari orangutan, gajah Borneo (gajah terkecil di dunia) dan kera proboscis. Tidak cukup sampai di situ, dari segi alam kawasan jantung Kalimantan sebagian besar masih begitu alami. Maka dari itu, sangat disayangkan jikalau pariwisata di pulau Kalimantan tidak diolah dan dikelola dengan baik.
Baca Juga: 6 Pedagang Makanan Punya Badan Seksi, Nomor 6 Bikin Melek
Melihat betapa besar potensi pariwisata yang bisa ditawarkan oleh pulau Kalimantan, Kementerian Pariwisata tengah melakukan program kolaborasi dengan Heart of Borneo (HoB), program konservasi dan pengelolaan sumber daya secara lestari yang telah disepakati oleh tiga negara (Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia) untuk mempromosikan pariwisata Kalimantan, dengan mengusung kampanye Visit The HoB, yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan lestari terhadap sumber daya alam di wilayah Borneo sekuas 23 juta ha.
Disebutkan oleh Rizki Handayani Mustafa selaku Deputi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata, Kalimantan sendiri merupakan daerah yang sifatnya begitu esensial alias penting untuk pariwisata lintas batas, mengingat letaknya yang strategis.
Baca Juga: Uniknya Sumur Sibuddaoinan dan Keelokan Hutan Bakau di Mentawai
“Kalimantan itu daerah vital untuk pariwisata cross border (lintas batas). Pariwisata ini tidak kenal waktu karena akses masuk yang lebih mudah. Misalnya di Kalimantan Barat, kami sudah perkuat dengan adanya beberapa PLBN (pos lintas batas negara) sebagai pintu masuk wisatawan. Kita harus perkuat area-area yang punya potensi wisata cross border ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia,” papar Rizki kala ditemui Okezone, Selasa (19/3/2019) dalam acara konferensi pers “Visit The Heart of Borneo,” di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta Pusat.
Selain kuat di sektor pariwisata tipe ekowisata, karena memiliki alam yang indah, serta keanekaragaman fauna dan flora. Dalam kesempatan yang sama, disebutkan oleh Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia, Dr.Prabianto Mukti Prabowo, kawasan Jantung Kalimantan juga kuat di sektor wisata budaya.
Baca Juga: Hilangkan Galau, Luna Maya Seru-seruan Main Ski di Austria
“Selain keanekaragaman hayati, kawasan Jantung Kalimantan merupakan sumber kehidupan bagi kurang lebih 1 juta masyarakat adat. Mereka ini setia pada kearifan lokal dalam pengelolaan hutan, dan prakter pembangunan berkelanjutan. Area ini sangat kuat di sisi budaya lokal dari masyarakat adatnya,” imbuh Prabianto.
Kampanye Visit The Heart of Borneo, ini sendiri dijalankan sebagai kampanye multi tahu untuk mempromosikan dan mempublikasikan kekayaan alam dan budaya di kawasan HoB.
(Utami Evi Riyani)