RENCANA Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibu kota negara memasuki babak baru. Kemarin dirinya bertolak ke Kalimantan untuk meninjau sejumlah tempat yang menjadi alternatif sebagai ibu kota baru. Salah satunya adalah Bukit Soeharto di Kalimantan Timur.
Dikenal juga dengan nama Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, kawasan tersebut terletak di antara dua kabupaten yaitu Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Dengan luas mencapai 61.850 hektar, kawasan itu pada awalnya ditetapkan oleh presiden kedua RI, Soeharto pada 1991 sebagai hutan konservasi. Tujuannya untuk melindungi aneka tumbuhan dan hewan agar tidak punah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Okezone, Rabu (8/5/2019), Pak Harto dikenal sebagai sosok yang mencintai lingkungan. Pada masa itu dirinya ingin agar hutan di kawasan Indonesia tidak rusak. Oleh karenanya, bersama Menteri Kehutanan ia menjadikan Bukit Soeharto sebagai contoh pengelolaan hutan di Indonesia yang sempat mencuri perhatian dunia. Bahkan Ratu Beatrix dari Belanda mengagumi kawasan tersebut.
Di dalam kawasan konservasi, ada beberapa bagian antara lain kawasan hutan lindung dan safari, taman wisata, hutan pendidikan, tempat penelitian, hingga area perkemahan. Kawasan juga dimanfaatkan sebagai etalase hutan tropis basah, penyeimbang iklim makro, dan daerah resapan air. Bukit Soeharto memang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Terlebih kawasan tersebut dialiri setidaknya 3 sungai yang bermuara di Sungai Mahakam.