Dia juga mendesak perempuan untuk 'memaksa' dan 'diberdayakan' ketika mencari bantuan medis secara umum, bukan hanya untuk kontrasepsi. "Kami tidak ingin perempuan merasa sulit mendapatkan layanan fasilitas kontrasepsi," tegasnya.
“Kita perlu menantang lembaga medis untuk melakukan yang lebih baik. Tapi sama-sama dalam pembelaan mereka, kita sebagai perempuan juga harus jauh lebih kuat dan berdaya ketika kita berurusan dengan mereka. Karena kita harus menyadari ini adalah pembicaraan yang sangat tidak setara," tambahnya.
Berkaca dari kasus di Inggris ini, sudah sepatutnya Anda yang aktif dalam aktivitas seksual memperhatikan lagi kesehatan dan kesadaran tubuh sendiri. Bagaimana pun, kehamilan tidak direncanakan sangat berisiko untuk si perempuan maupun jabang bayi. Penggunaan kontrasepsi menjadi hal wajib bagi Anda yang menahan kehamilan!
(Helmi Ade Saputra)