SEPAK terjang dari para perancang mode Indonesia, khususnya perancang modest fesyen semakin hari semakin patut dibanggakan.
Bagaimana tidak, jika dulu panggung pagelaran fesyen show bergengsi dunia tampak seperti mimpi yang jauh dari pelupuk mata. Sekarang? Para perancang busana Indonesia, sudah semakin sering tampil unjuk gigi di panggung pagelaran busana dunia.
BACA JUGA : Penampilan Super Seksi BLACKPINK di "In Your Area" World Tour
Contohnya sepak terjang dari desainer modest fesyen muda dan desainer modest fesyen senior Indonesia, Dian Pelangi serta Itang Yunaz. Kita patut berbangga hati, sebab keduanya diketahui baru saja memamerkan rancangannya di salah satu panggung mode internasional paling prestisius, New York Fashion Week (NYFW) 2019 The Shows “Indonesian Diversity” pada tanggal 7 Februari 2019 lalu berkolaborasi bersama “Wardah Fashion Journey” program kolaborasi dari lini kosmetik lokal ternama, Wardah.
Dian Pelangi dan Itang Yunasz merupakan dua desainer Indonesia yang memiliki fokus pada koleksi siap pakai modest wear. Pada tahun 2018 yang lalu, keduanya diketahui mendapat apresiasi secara internasional dari Metropolitan Museum of Art di New York dan berkesempatan untuk melakukan pameran di de Young Museum untuk “Contemporary Muslim Fashions”.
Unjuk gigi di panggung runway New York Fashion Week 2019-The Show, Itang Yunasz menampilkan koleksi rancangannya, 12 buah outfit one-piece dress dengan mengusung konsep Tribal Diversity, melalui koleksi ini Itang memperkenalkan keindahan pola-pola kain tenun ikat Sumba dan menunjukan kemajuan tren busana muslim di Indonesia. Itang menyebutkan, ia sengaja mengusung tema tenun Sumba, selain karena dirinya jatuh cinta dengan kecantikan Sumba namun juga ingin menggaungkan lebih lagi wastra tradisional Indonesia.
“Saya ingin keindahan kain tenun ikat tradisional Indonesia dikenali secara internasional melalui koleksi saya. Selain itu saya ingin semakin banyak orang mengetahui bahwa Indonesia merupakan pusat tren busana muslim yang harus menjadi referensi bagi gaya busana muslim dunia. Bersama dengan Wardah saya akan membuktikan kedua hal ini melalui karya yang saya tampilkan dalam NYFW 2019 The Shows,” ungkap Itang kala ditemui dalam acara “Media Update Wardah For New York Fashion Week Spring/Summer 2019”, di bilangan Senayan, Jakarta Pusat.
Sedangkan, Dian Pelangi juga memamerkan 12 buah busana ready to wear berwarna hitam putih dan semburat shocking pink bermotif abstrak rancangannya dalam rangkaian koleksi yang diberi nama Socialove, yang merepresentasikan tren halal lifestyle melalui busana Muslim dan hijab yang modern, anggun, dinamis, dan bersifat universal yang ia buat dengan menggunakan material bahan ATBM (alat tenun bukan mesin), Thai silk, dan juga tenun dan menggabungkan teknik Batik hand-made, sekaligus mengkombinasikan teknik print bersama craftsmanship khusus untuk hijab.
Dian menyebutkan, dengan tampil kembali di panggung pekan mode New York, ia berharap bisa mengubah persepsi masyarakat urban New York tentang busana hijab dan busana modest wear yang sekarang nyatanya bisa dibuat oleh perancang Indonesia, menjadi lebih universal dan dinamis.
BACA JUGA : Momen Kulineran Thalasya, Selebgram Berwajah Barbie yang Dikira Robot
“Koleksi Socialove ini diharapkan mampu mengubah persepsi mengenai busana hijab. Saat ini busana hijab bukan lagi gaya konservatif. Busana Hijab merupakan busana yang dinamis, penuh semangat, dan anggun. Koleksi ini merepresentasikan gaya hidup halal masa kini yang modern, dinamis dan penuh semangat. Akulturasi mode ini juga bersifat universal dan bisa digunakan siapa saja, tidak terbatas bagi orang yang berhijab,” tambah Dian.
(Dinno Baskoro)